Skip to main content

Pelibatan Keluarga pada Satuan Pendidikan di Era Kekinian

#sahabatkeluarga
Selamat Siang readers,
Era globalisasi merupakan era dimana kemajuan teknlogi berkembang pesat dan menuntut segala sesuatunya serba instan, cepat serta mudah diperoleh dan dikerjakan dalam mendapatkan sesuatu. Tak dipungkiri bahwa setiap orang harus meningkatkan kualitas diri agar mampu bersaing dan tidak tertinggal tekhnologi. Berdasarkan hasil survey 2017 oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) fenomena pada saat ini anak lebih menguasai teknologi dibangdingkan orang tua.

Dilihat dari diagram diatas bahwa pengguna internet terbanyak adalah anak dibawah umur.  Oleh karena itu,orang tua perlu belajar mengikuti zaman. Hal ini sangat penting karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan anak sekaligus merupakan fondasi bagi pembentukan karakter anak. Internet membawa dampak positif jika penggunanya bersikap bijak dalam menggunakan internet, tetapi dapat membawa dampak negative jika penggunanya mengakses konten-konten yang tidak sesuai dengan norma,seperti : pornografi. Selain itu,dapat menyebabkan kecanduan sehingga anak melalaikan tugas-tugas dan kewajiban mereka. Sebelum membaca artikel ini,  sebaiknya simak video dibawah ini.


Peran pendidikan berawal dari keluarga dan Ayah dan Bunda merupakan guru sekaligus sebagai panutan utama bagi anak. Selain itu,peran keluarga yang tidak kalah penting adalah menumbuhkan budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari.Caranya adalah melalui metode ACB, yaitu Ajarkan, Contohkan dan Biasakan. Dalam berinteraksi dengan anak,segala ucapan,sikap dan perilaku Ayah Bunda akan terekam dalam benak ananada sebagai dasar pijak sikap dan perilaku mereka.Pendidikan keluarga merupakan kunci keberhasilan dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul dan memiliki karakter religious, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong royong.
Pada era globalisasi ini kerja sama yang baik antara keluarga dan satuan pendidikan akan sangat mendukung kemajuan pendidikan anak. Era Kekinian ini Ayah dan Bunda harus dapat mendidik anak dengan cerdas bukan berarti orang tua melarang segala sesuatu kepada anak, jika anak tidak mengikuti kemajuan tekhnologi bisa jadi anak itu akan ketinggalan zaman dan tidak dapat mengembangan potensi anak. Lalu,bagaimana caranya?
A. Keterlibatan Orang Tua di Sekolah
 Terkadang orang tua berpikir perannya hanya di lingkungan keluarga saja karena di sekolah sudah menjadi tanggung jawab guru, tetapi anak perlu adanya keterlibatan orang tua di sekolah agar dapat memotivasi anak dan dapat mengoptimalkan perkembangan anak disekolah.Pepatah mengatakan “Anak-anakmu lebih butuh kehadiranmu daripada hadiahmu” – Jesse Jackson.


Bentuk keterlibatan orang tua di sekolah 

1. Pertemuan dengan guru
Hal ini bermanfaat bagi orang tua yaitu mengetahui program kegiatan sekolah dan mengetahui perkembangan anak di lembaga sekolah. Hal-hal yang dapat di lakukan orang tua: berkenalan dan bertukar nomor dengan guru dan sesama orang tua,mengenal lebih dekat guru yang menjadi pendidik anak, dan menginformasikan riwayat anak serta mengenali lingkungan sekitar sekolah sehingga kita tidak asal menuntut anak.

2. Mengikuti kelas orang tua
Suatu sarana bagi orang tua untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mendidik anak. Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua : menghadiri kelas orang tua, aktif mencari materi yang dibutuhkan sebagai bahan kelas orang tua misalnya mengunduh bahan dilaman: http://sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id dan mendiskusikan berbagai masalah dalam mendidik anak.                                  
 3. Menjadi narasumber di kelas inspirasi
Sarana bagi orang tua memberikan motivasi kepada anak. Hal yang dapat dilakukan : menceritakan pengalaman yang dapat memotivasi anak agar lebih giat belajar untuk mencapai cita-citanya, menceritakan profesi sehingga anak mempunyai gambaran tentang beragam profesi, dan menceritakan nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan pada anak.

4. Hadir dalam kegiatan sekolah
Seperti : hadir pentas akhir tahun ajaran dan pembagian rapor. Hal yang dapat dilakukan : berkonsultasi kepada guru mengenai cara mengoptimalkan perkembangan anak dirumah, terlibat aktif dalam kegiatan bersama anak, dan menyepakati kegiatan positif yang akan dilakukan anak.


Bentuk keterlibatan orang tua di rumah

            Peranan orang tua di rumah sangat penting dalam menumbuhkan budi pekerti dan budaya prestasinya. Cara - cara yang baik tentu perlu terus dilanjutkan. Namun, cara pengasuhan yang tidak sesuai, baik dengan perkembangan anak maupun perkembangan zaman harus diubah. Oleh karena itu, orang tua perlu terus belajar untuk menyesuaikan perkembangan anak dan zaman.
Bentuk pembiasaan di keluarga untuk menguatkan pendidikan karakter :

1. Beribadah bersama sesuai dengan agamanya. Hal ini sangat penting karena mampu memberikan keteladanan dan membentuk karakter religious.





2. Membiasakan anak sarapan, Mengapa penting ? karena untuk memperkuat daya tahan tubuh, mencegah anak jajan sembarangan, meningkatkan konsentrasi, dan meningkatkan kemampuan kerja otak.



3. Berpamitan sebelum berpergian. Mengapa penting? Karena untuk menumbuhkan rasa saling menghormati, mempererat hubungan emosional diantara anggota keluarga, orang yang berpergian akan memperoleh doa dan restu dari orang yang dipamiti,dan orang yang ditinggal mengetahui kemana tujuan berpergian dan kapan akan kembali. 


4. Menjemput/menyambut anak pulang sekolah. Berikan sapaan yang menyenangkan ketika menjemput anak merupakan wujud perhatian orang tua terhadap anak dan mengetahui perasaan anak.






5. Menjadi pendengar yang baik untuk anak. Hal ini sangat penting karena meningkatkan hubungan baik antar anggota keluarga,mendengar pengalaman anak, menjadi tempat mengadu dan mencurahkan isi hati,dan menjauhkan anak dari pergaulan salah. Komunikasi efektif akan membuat semua anggota keluarga dengan mudah menyampaikan pendapat, pikiran, dan perasaan mereka sehingga suasana rumah menjadi aman,nyaman dan menyenangkan. Anak yang tumbuh dan berkembang di keluarga yang mempunyai komunikasi yang efektif akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri,mampu menjadi pendengar yang baik serta mampu mengendalikan diri baik di rumah maupun di sekolah.

6. Mendampingi anak saat menonton televisi, belajar, maupun bermain internet sangat penting .Mengapa penting? Agar anak menonton yang sesuai dengan usianya,orang tua dapat menjelaskan tayangan yang ditonton anak, dan dapat mengarahkan anak pada hal yang positif. Selain itu, orang tua dapat menjelaskan hal-hal yang belum anak ketahui sehingga menambah wawasan bagi anak.

7. Memberi kesempatan anak bermain bersama teman sebaya untuk menanamkan belajar bekerja sama, menghargai perbedaan,membantu atau menerima bantuan dari teman,dan berempati pada kekurangan teman.

8. Berkomunikasi Efektif .Hal yang dapat dilakukan yaitu : Jadilah pendengar yang baik saat anak berbicara, bacalah bahasa tubuh/perilaku anak,dengarkan pendapat ungkapan perasaan anak,tataplah anak dengan kasih sayang ketika berbicara, gunakan kata-kata motivasi seperti “ayo” “bagus” dan “mari”, hindari kata “jangan” , ajaklah dengan kata positif, dan gunakan ekspresi wajah atau bahasa tubuh yang sesuai agar anak bisa lebih mudah memahami .


9. Mencegah dan menanggulangi kekerasan pada anak. Pepatah mengatakan “Jangankan tamparan,makian, dan teriakan kotor ke gendang telinga anak adalah luka dalam tak tersembuhkan. Anak terlahir ke duania hanya untuk kasih sayang, kekerasan bukan hak anak” – Widodo Judarwanto (Dokter Spesialis anak).
Ketika anak melakukan kesalahan maka tidak sepatutnya orang tua menampar,memaki dan meneriaki kata-kata kotor kepada anak tetapi hal yang harus dilakukan orang tua adalah mengetahui kronologi sebab anak melakukan kesalahan melalui pendapat anak, menasihati anak dan mengarahkan kepada anak apa yang harus dilakukan anak.


                                            10. Menanamkan sikap menghargai antar sesama amatlah penting. Dalam lingkungan keluarga, orang tua membiasakan agar anak mau berbagi dengan saudara, memberikan ucapan terima kasih apabila mendapatkan sesuatu atau maaf jika melakukan kesalahan,mendengarkan dan tidak memotong pembicaraan,memberikan pujian dan tidak menyakiti hati orang lain. Di lingkungan sekolah, sikap menghargai antar sesama dapat menghindari dari kasus bullying.

Ayah dan Bunda mengasuh anak merupakan upaya yang penuh tantangan dan harapan bagi semua orang tua. Seiring berjalannya waktu,orang tua harus belajar dan mendampingi mereka agar mereka menjadi sosok yang berbudi pekerti luhur dan berprestasi. Melalui penjelasan artikel ini,diharapkan orang tua dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pengasuhan yang positif dan dapat terlibat dalam pendidikan anak baik dirumah maupun disekolah.Marilah menjadi bagian dari keluarga yang peduli akan peranan pendidikan terhadap anak agar bisa berkembang dan mempunyai pemikiran yang logis sehingga menjadi generasi yang kreatif dan inovatif serta berbudi pekerti luhur.  sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengucapan Salam dalam Bahasa Jerman

Pengucapan salam ini dalam bahasa Jerman dapat digunakan saat acara formell maupun informell.  Berikut ucapan salam sehari-hari : a.       Guten Morgen ! (Selamat pagi) Biasanya diucapkan saat pagi hari sampai menjelang jam 11.00 b.       Guten Tag ! (Selamat Siang) Selamat siang dalam bahasa Jerman diucapkan diantara jam 11.00 – jam 18.00 c.        Guten Abend ! (Selamat malam) Guten Abend kadang orang-orang mengira bahwa arti dari Guten Abend adalah Selamat sore padahal Guten Abend artinya Selamat malam yang sering diucapkan dari jam 18.00 – malam sebelum tidur. d.       Guten Nacht ! (Selamat tidur)       Guten Nacht biasa diucapkan saat menjelang tidur .

Lembayung Senja

Tanah merah basah… ku resapi rinai hujan yang perlahan mulai meluap dari daratan bumi dan aku masih bertahan di tempatku berpijak sejak sejam yang lalu seraya memandangi bangunan itu, terlihat indah dengan ornamennya yang klasik, namun suara bising tak bisa mengerti suasana hati yang berselimut duka ditambah guyuran hujan rindu semakin menambah pusing kepalaku. Ketika sedih aku selalu datang di tempat ini, untuk menceritakan semua yang terjadi mengadu pilu berharap mendapat belaian lembutnya. Drrttt…Drtt…..Drtt….  “Where are you now, Nisa?” tak kusadari benda kecil yang berada di tas ku bergetar. “ I’m here, why ?”  hatiku pilu saat dirku mendengarkan kata-kata yang terlontar dari mulutku. “HURRY HOME” tetesan air mataku sedikit-demi sedikit jatuh mendengar jawaban dari sang pemilik HP . Aku alihkan pandanganku kembali ke bangunan tua itu. Memandang bagaimana ruang dan waktu bersekutu, menjelmakan suasana itu untuk mataku, teringat akan kejadian 5 tahun yang lalu. Ku bera...